JAKARTA, INFOPENDIDIKAN.CF - Menteri Keuangan Sri
Mulyani Indrawati menyebutkan, meski kesenjangan di Indonesia bukan yang
terburuk, namun trennya memburuk. Karena itu, kondisi tersebut harus
diantisipasi.
Menurut Sri Mulyani, jika kesenjangan semakin tinggi, hal itu akan
kontra produktif terhadap masa depan negara, lantaran memunculkan
kompleksitas sosial dan politik.
"Atau juga karena kebijakan ekonominya sangat melenceng sehingga
orientasinya hanya untuk satu kepentingan, baik sangat populis maupun
sangat elitis. Ini harus dicegah," ujarnya sebagaimana dikutip dari
Harian
Kompas, Jumat (19/8/2016).
Untuk mengatasi persoalan ini, pemerintah akan memfokuskan APBN,
salah satunya untuk melindungi masyarakat yang paling miskin. Caranya,
bisa dengan berbagai skema seperti halnya subsidi langsung sampai beras
untuk rumah tangga miskin.
Lainnya adalah melalui layanan dasar pemerintah, seperti kesehatan
dan pendidikan. "Ini titik intervensi yang sangat penting bagi
masyarakat, terutama (masyarakat) paling bawah. Kalau kelas
menengah-atas, mereka bisa melindungi diri untuk urusan dasar ini,"
lanjut dia.
Karena itu, pemerintah akan lebih fokus untuk memerangi kemiskinan
dan ketimpangan. Bagaimanapun, dua agenda ini sebenarnya untuk tujuan
Indonesia ke depan.
Kompas TV Pemangkasan Belanja Dampak Lesunya Ekonomi
Versi lengkap wawancara dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani
Indrawati terbit di harian Kompas edisi 19 Agustus 2016, di halaman 1
dengan judul "Membangun dan Memperkuat Fondasi Indonesia".