• Tentang
  • Kontak
  • Sitemap
  • Indeks
  • Disclaimer
  • Siaran Pers

Info Pendidikan

Media Informasi Pendidikan

  • News
  • Sains dan Teknologi
  • PNS dan PPPK
  • Siswa dan Orangtua
  • Kirim Opini
  • Lainnya▼
    • Hiburan
    • Olahraga
    • Kebudayaan
    • Seni
    • Keagamaan
  • Usaha dan Ekonomi

Rabu, 17 Agustus 2016

Home » » DILARANG IKUT UPACARA HUT RI KE - 71 KARENA DIANGGAP AKAN MERUSAK BARISAN, GURU MENGAMUK DI TERNATE

DILARANG IKUT UPACARA HUT RI KE - 71 KARENA DIANGGAP AKAN MERUSAK BARISAN, GURU MENGAMUK DI TERNATE

  Admin     Rabu, 17 Agustus 2016
Sejumlah guru sekolah dasar di Kota Ternate, Maluku Utara, mengamuk bahkan ada di antara mereka melepaskan baju Korpri menjelang upacara pengibaran bendera HUT ke-71 Kemerdekaan RI tahun 2016 di lapangan Salero, Kota Ternate, Rabu (17/8/2016).
Puluhan guru ini awalnya protes karena tidak diikutkan dalam barisan peserta upacara akibat tidak mengantongi id card dari panitia HUT Kemerdekaan RI. Mereka kemudian diminta oleh petugas Satpol PP untuk tidak masuk ke barisan upacara.
Kehadiran mereka dianggap merusak dan "mengotori" barisan upacara.
Kemarahan mereka memuncak ketika ada suara sumbang yang diduga datangnya dari oknum Satpol PP Kota Ternate yang bertugas di lapangan.
Kata-kata Satpol PP itu dianggap melukai hati mereka. Beberapa di antara mereka lantas mengamuk di luar lapangan, bahkan ada di antaranya membuka baju Korpri yang sudah mereka kenakan sejak pukul 07.00 dari rumah.
Kepala Satpol PP Kota Ternate, Fandy Mahmud ketika dihubungi Kompas.com menjelaskan, insiden itu karena miskomunikasi. Sejak awal, katanya, pihak panitia telah menyampaikan kepada masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) bahwa peserta perwakilan hanya 10 orang. Ini dibatasi agar pelaksanaan upacara dapat berjalan dengan tertib.

“Hanya saja menurut guru info itu tidak sampai dari Dinas Pendidikan kepada mereka. Padahal itu harusnya tugas SKPD bahwa yang mengikuit upacara hanya yang mengenakan id card,” kata Fandy.
Terkait keterlibatan anggotanya yang diduga mengeluarkan kata-kata tidak menyinggung para guru, Kasatpol mengaku sejauh ini belum mendapatkan laporan.
“Kalau bicara yang tidak mengenakan bagi guru itu saya belum dapat laporan, nanti setelah ini baru dievaluasi. Tapi kalaupun ada oknum Satpol PP, saya selaku pimpinan meminta maaf dan akan menindak tegas karena dalam pelaksanaan tugas harusnya mengedepankan etika,” tegas Fandy.
Sumber: http://regional.kompas.com
By Admin at 22.05.00

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ikuti Kami

Labels

AI Aplikasi artificial intelligence Berita Coding Deep Learning Empati Fenomena Guru Honorer Ilmu Investasi Kebudayaan Komputer Kreatif Kreatifitas Kreativitas Literasi Keuangan Media Olahraga Pelatihan Pembelajarah Pembelajaran Pemerintah Pendidikan Pendidikan Karakter pendidikan keuangan Pengelolaan Keuangan Saham Sejarah Sekolah Dasar Teknologi Tragedi Web3
yX Media - Monetize your website traffic with us

Tentang

Info Pendidikan Jl. Raya Tamansari RT 02 RW 02, Karanglewas, Banyumas. Jawa Tengah info@pendidikan.space

Web Links

  • Ruang Guru
  • Pintaria
  • Facebook
  • Skill Akademi
  • Instagram

Ikuti Kami

Dapatkan Artikel dan Berita menarik seputar Pendidikan secara cepat.

Copyright © Info Pendidikan. All rights reserved. Template by Romeltea Media